Takdir dan Ikhtiar

16/12/2011 20:23

Allah SWT. sudah mendesain dengan sangat bagus tentang takdir semua perbuatan dan keberadaan kita.

 

“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu". (QS Ash shaaffat : 96).

 

Allahlah Desainer semua kejadian dan peristiwa. Tidak satu pun yang luput dari pengawasan dan keteraturan-Nya. Dialah Mahakarya, Penentu semua ciptaan.

 

Meskipun segala sesuatunya telah ditakdirkan, ada banyak amalan yang bisa menentukan arah keberpihakan takdir Allah. Amalan tersebut juga adalah bagian dari takdir-Nya. Di antara yang bisa mengubah takdir adalah ikhtiar atau usaha.

 

Dalam beberapa ayat, banyak ditemukan bahwa sejatinya Allah mengikuti amalan dan usaha manusia. Kaya-miskin atau sukses-tidaknya usaha dan aktivitas kita tergantung dari seberapa besar usaha yang kita lakukan. Jika ikhtiar dan usaha kita sungguh-sungguh, Allah akan sungguh-sungguh penuhi permintaan kita. Karena Allah tidak akan mengubah nasib satu kaum, satu golongan, pribadi-pribadi seseorang.

 

Jangan pernah berharap bisa mendapatkan harapan dan cita-cita, jangan pernah berharap bisa mendalami berbagai pengetahuan dan skill baik bidang duniawi maupun ukhrawi, jika kita hanya berdiam diri dan tidak mau berusaha.

 

Diam hanya akan melahirkan kekecewaan, kegagalan, dan kesialan.

 

Dalam Al Qur’an Surah Arra’du : 11, Allah berfirman :

“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

 

Tidak ada keberuntungan diraih dengan berpangku tangan (laysatin najah bis sukuuti). Tidak mungkin emas jatuh tiba-tiba dari langit. Semuanya ada proses dan waktu.

 

Di situlah sesungguhnya peran usaha dan ikhtiar kita. Jika tidak bergerak dan tidak berproses, berarti berhentinya roda kehidupan (the static condition is real looser).

 

Orang yang tidak mau berusaha dan tidak bekerja hanya akan memperbanyak persoalan. Air yang menggenang dan tidak mengalir akan menyebabkan sarang penyakit. Matahari yang tidak bergerak, berarti pertanda awal bagi berakhirnya kehidupan.

 

Ciptakan amaliyah untuk mengubah keadaan kita. Allah tidak akan menyia-nyiakan apa pun yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di hadapan-Nya.

 

Maka, dari khutbah yang singkat ini. Haqul Yaqin, Allah akan membimbing kita menemukan jalan-jalan kebaikan, asal kita sungguh-sungguh berusaha merubah nasib kita. Dengan catatan, usaha tetap berada dalam syariat-Nya dan tidak dengan jalan kemaksiatan.  Cara-cara yang tidak baik hanya akan menemukan deretan panjang kesialan kita.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ