Keutamaan Nisfu Sya’ban

28/06/2013 01:43

Sudah tidak terasa sekarang ini kita telah memasuki bulan Sya'ban. Bulan Sya'ban, yang terletak diantara Rajab dan Ramadhan. Bulan Sya'ban merupakan bulan yang istimewa. Sebab bulan ini adalah bulan diangkatnya amal manusia kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulillah saw.:

وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِي

Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. (HR. An-Nasa'i dan Ahmad.)

Itulah keutama'an bulan Sya'ban yang pertama.

 

Keutamaan kedua bulan Sya'ban adalah pada pertengahannya yang insya Allah tinggal beberapa hari lagi, yang dikenal dengan istilah Nisfu Sya'ban. Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan nishfu Sya'ban :

إِنَّ اللَّهَ لَيَطَّلِعُ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ، فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ

“Sesungguhnya Allah memeriksa pada setiap malam nishfu Sya'ban. Lalu Dia mengampuni seluruh makhluk-Nya, kecuali yang berbuat syirik atau yang bertengkar dengan saudaranya.” (HR Ibnu Majah, dinilai shahih oleh Al-Albani)


Lalu apa, amalan di bulan Sya'ban yang dicontohkan Rasulullah SAW? Amal dibulan Sya’ban, selain menghidupkan sunnah juga mengikuti contoh dan sari-teladan dari Rasulullah SAW ini adalah bukti cinta kita kepada Allah SWT. Dalam QS. Al Imran:31 :

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Amalan di bulan Sya'ban yang Pertama, dicontohkan oleh Rasulullah SAW adalah untuk memperbanyak puasa sunnah.

 

Usamah bin Zaid berkata kepada Rasulullah,

 يَا رَسُولَ اللَّهِ  "Wahai Rasulullah”,

 لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ

“saya tidak melihat engkau berpuasa di satu bulan melebihi puasamu di bulan Sya'ban."

 قَالَ “Jawab Rasulullah”,

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

"Ini adalah bulan yang dilalaikan oleh kebanyakan manusia, yaitu antara bulan Rajab dan Ramadhan. Di bulan inilah amal perbuatan manusia diangkat kepada Rabb semesta alam. Karena itu aku ingin saat amalku diangkat kepada Allah, وَأَنَا صَائِمٌ aku sedang berpuasa."

(HR. An-Nasa'i. Al Albani berkata "hasan")
 

Begitulah. Rasulullah SAW banyak berpuasa di bulan Sya'ban sekaligus menginginkan agar ketika amalnya diangkat pada bulan Sya'ban itu, Rasulullah SAW dalam keadaan berpuasa.
 

Ummul Mukminin Aisyah juga meriwayatkan kebiasaan Rasulullah SAW itu.

لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa sunnah di satu bulan lebih banyak daripada bulan Sya'ban. Sungguh, beliau berpuasa penuh pada bulan Sya'ban. (HR. Bukhari)

 

Amal Kedua pada bulan Sya'ban ialah melunasi hutang-hutang puasa, khususnya bagi wanita yang masih belum selesai mengqadha' puasa Ramadhan sebelumnya. dan…

 

Amal Ketiga pada bulan Sya'ban ialah memperbanyak ibadah dan amal kebajikan secara umum. Baik tilawah Al-Qur'an, qiyamullail, bershadaqah, dan lain-lain. Mengingat bulan Sya'ban adalah bulan diangkatnya amal. Maka alangkah baiknya ketika amal kita diangkat kepada Rabb pencipta semua makhluk, amal kita benar-benar bagus, indah dan mulia di bulan ini.

 

Semoga Allah SWT. memberikan kekuatan, kesehatan dan kemuliaan kepada kita untuk selalu meningkatkan amaliyah, baik lahir maupun bathin. Amin Ya Robbal Alamien.

                                                     

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ