Kekuatan Jiwa harus dibimbing oleh Aqal dan Ilmu

15/03/2012 15:45
(Disampaikan oleh Mulkani, S.Ag)

 

الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُ.
أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمِّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ سُبْحَانَهُ هُوَ الْمُنْعِمُ الْمُتَفَضِّلُ.

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

 

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
Dengan penuh tawakal marilah kita tingkatkan ketaqwaan kepada Alloh SWT. Dengan cara lebih hati-hati dalam melaksanakan perintah-NYA dan menjauhi larangan-NYA. Kemudian kita berharap mudah-mudahan terlahir pada diri kita sikap batin yang lebih dan mampu untuk membedakan ucapan atau tingkah laku yang jelek dihadapanNYA. Sebagaimana firman ALLAH:  

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan [petunjuk]. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar (Al-Anfal 29)
Ma’asyiral muslimin jama’ah Jumat….
Pada diri kita ada 4 kekuatan yang sangat berpengaruh. Bahkan mungkin bisa menjadikan baik atau jeleknya tingkah laku kita ditentukan dengan kekuatan tersebut.
1.  Kakuatan akal yang benar-benar dibimbing dengan ilmu, dari kekuatan ini akan terlahir tingkah laku atau kata-kata yang baik.
2.  Kekuatan Ghodob (amarah). Kekuatan ini bisa dianggap baik, kalau berkembang atau berkurangnya ghodob itu sesuai dengan batas-batas yang ditetapkan akal yang dibimbing ilmu.
3.  Kakuatan syahwat. Kekuatan ini bisa dianggap baik kalau syahwat atau keinginan itu dikendalikan oleh akal yang dibimbing ilmu.
 
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah,
  • Kalau ghodob yang selalu dibimbing akal dan ilmu. Maka akan melahirkan sikap kepribadian yang berani karena benar.
  • Syahwat atau keinginan yang selalu dibimbing akal dan ilmu. Maka akan nampak  sosok kepribadian yang berAkhlakul-Karimah
  • Dan apabila akal dan ilmu diberikan kesempatan untuk menasihati syahwat dan ghodob, maka keduanya akan merubah untuk melahirkan sikap jujur dan bijaksana.
Dan yang ke…
4.  Keseimbangan antara pengaruh kekuatan akal, ilmu, sahwat dan godob. Kalau semua potensi itu sudah berperan secara seimbang, maka dari itulah akan timbul dan tampak nilai-nilai keadilan.
Hadirin jama’ah Jumat yang dirahmati Allah
Berfungsi dan seimbangnya kekuatan akal, ilmu, syahwat dan ghodob itu tersirat dalam firman Allah Surat Al-Huzurat ayat 15 :

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Tafsirannya insyaallah sbb :

  إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آَمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا

Orang yang beriman ( Percaya) kepada  Alloh dan Rosul-NYA dengan sebenarnya, tanpa ada keraguan sedikitpun. Itu semua adalah terlahir dari pengaruh akal dan ilmu yang ada pada dirinya.
وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِم ْ

Mereka  berjuang rela berkorban  dengan hartanya di jalan Allah, hal ini disebabkan karena adanya sifat pemurah sebagai buah dari terbimbingnya kekuatan syahwat yang ada pada dirinya

 وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ   

Berjuang rela berkorban dengan harta dan jiwanya dijalan Allah. Itu semua merupakan sifat berani yang terkendali oleh bimbingan akal dan ilmu dan orang yang seperti itulah tergolong kepada orang-orang yang benar dalam keimanannya
 
 
Hadirin sidang jum’at yang berbahagia
Singkatnya kalau kita punya niat jelek dalam hati kita. Yakinilah itu adalah syahwat atau ghodob yang belum dinasihati oleh akal yang dibimbing ilmu. Karenanya kalau saja ada niat atau keinginan yang berbisik dihati kita, maka segeralah tanyakan kepada akal yang dibimbing ilmu supaya tidak terjadi pengrusakan dan kemaksiatan dilingkungan masyarakat.
 
Semoga khutbah ini bermanfaat, dan kita mohon keridhaan Allah agar dalam tindakan kita berdasarkan akal dan ilmu, dalam bimbingan Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin…

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِاْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ


Khutbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ

أَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ سيدنا مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوا اللهَ

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَقُوا اللهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللهَ إِنَّ اللهَ خَبِيْرٌ بِمَا تَعْمَلُوْنَ.

 إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.

وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ،

رَبَّنَا لاَ تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ.

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ.

(Disampaikan di Masjid At Taqwa pada Khutbah Jum'at tanggal 16 Maret 2012)